Rabu, 29 Juni 2011

3 Organisasi Yang menguasai Dunia

Munculnya suatu penguasa dunia yang baru mungkin bisa menjadi ancaman bagi dunia. Suatu tatanan dunia baru dalam satu penguasa menjadi ancaman tersendiri sekaligus perwujudan dari Bible yang telah mengatakan bahwa akan munculnya satu penguasa tunggal dunia yang akan menjadi tanda-tanda akhir zaman. Dalam artikel saya kali ini, saya akan menjelaskan tentang 3 kelompok atau organisasi yang mempunyai peluang untuk menjadikan dunia dalam genggaman mereka.
1. Rothschild
 Keluarga Rothschild sudah mengendalikan dunia untuk waktu yang sangat lama, jangkauan mereka sudah mencapai banyak aspek dari kehidupan sehari-hari kita.
Organisasi yang bernama Rothschild ini adalah organisasi rahasia yang dimiliki Jerman dan diklaim mempunyai agen-agen yang berperan dalam sektor-sektor vital dunia. Saya pertama kali mengenal istilah ini ketika sedang mencari tahu seputar Holocaust dan Hitler. Ada teori konspirasi yang mengatakan bahwa diduga Hitler tidak mati bunuh diri dalam bunker seperti yang selama ini diajarkan dalam sejarah, tetapi ia berhasil kabur ke Argentina dengan sebuah kapal perang, dan bahkan disembunyikan dengan aman oleh para pengikut Rothschild di Argentina. Beberapa bukti menunjukkan foto-foto (meskipun sebagian wajahnya tertutup kain) yang diduga adalah foto Hitler ketika meninggal pada usia 90-an di Argentina.
Nah! Kita kembali pada penjelasan mengenai Rothschild. Organisasi ini mengklaim bahwa mereka sudah menguasai sektor-sektor vital untuk jangka waktu yang cukup lama.ketika saya melakukan investigasi dengan Google juga, saya menemukan banyak sumber yang mengkaitkan Rothschild dengan Yahudi, tapi saya sepenuhnya tidak percaya bahwa organisasi Rothschild ini adalah milik Yahudi, meskipun para pengikut Rothschild mengaku bahwa mereka adalah suku Yahudi asli, tapi sejarah yang mereka bantah terlalu kokoh.
Kenyataannya mereka adalah orang Khazar. Mereka datang dari sebuah negara yang disebut Khazaria, yang terletak di antara Laut Hitam danLaut Kaspia yang sekarang dimiliki oleh Georgia. Alasan mengapa keturunan Khazar mengklaim mereka sebagai orang Yahudi adalah karena pada tahun 740 Masehi, atas perintah dari raja mereka (King Moon), rakyat Khazaria harus memeluk kepercayaan Yahudi, tetapi tentu saja itu tidak mengubah gen mereka dari Mongolia Asia (Turki) menjadi orang Yahudi.
Beberapa fakta yang menarik mengenai Rothschild adalah:  Saat ini hanya 6 negara di dunia yang bank sentralnya tidak terpengaruh jaringan Rothschild. Mereka adalah Iran, Irak, Korea Utara, Sudan, Kuba, dan Libya. Bank Sentral Eropa didirikan di Frankfurt yang merupakan kota kelahiran Rothschild. 
2. Opus Dei
Saint Josemaría Escrivá, pendiri Opus Dei
Opus Dei, sebelumnya dikenal dengan Prelature of the Holy Cross and Opus Dei, adalah sebuah struktur Gereja Katolik Roma. Opus Dei didirikan pada 2 Oktober 1928, oleh imam Spanyol Josemaría Escrivá. Tujuan prelature ini adalah untuk turut menyumbang dalam misi penyebaran ajaran gereja dengan menyebarkan pesan bahwa setiap orang dipanggil untuk menjadi seorang santo/santa dan seorang rasul. Opus Dei mendorong umat Kristiani dari seluruh kelas sosial untuk hidup secara konsisten dalam kepercayaan mereka di tengah keadaan biasa dari hidup mereka. Paus Yohanes Paulus II meresmikan Opus Dei sebagai sebuah prelatur pribadi pada tahun 1982, membuatnya sebagai bagian dari struktur hierarki Gereja Katolik Roma. Sebagai sebuah prelature, organisasi ini berada di bawah Kongregasi untuk Uskup dan memiliki prelate sendiri, "rohaniwan", dan "awam". Meskipun memiliki dukungan banyak pemimpin Katolik di seluruh dunia, Opus Dei telah dikritik di beberapa bagian selama sejarahnya, dan digambarkan oleh beberapa pengamat sebagai salah satu organisasi paling kontroversial dalam Gereja Katolik. Dikanonisasi pada tahun 2002, Josemaría Escrivá mengajarkan bahwa dasar dari hidup Kristiani adalah kesadaran menjadi seorang anak Allah. Opus Dei, katanya, menawarkan pelatihan kerohanian untuk warga negara biasa yang ingin mengubah pekerjaan sehari-hari mereka menjadi doa dan sebagai sebuah cara penyebaran kabar gembira Allah.
MENGUAK RAHASIA ORGANISASI PALING KONTROVERSIAL DALAM GEREJA KATOLIK
(OPUS DEI
  Sepak Terjang Kelompok Misterius Katolik):book,Penulis: John L. Allen, Jr.

   
  Investigasi jurnalistik yang sangat serius 
  mengenai organisasi paling kontroversial dalam Gereja Katolik. Buku ini 
menyediakan petunjuk penting untuk memasuki belantara rumor di seputar Opus 
Dei, serta menyibak pengaruh signifikan organisasi ini di Vatikan 
  dan di medan perpolitikan Gereja Katolik.
   
  Opus Dei, dalam arti literal bermakna "the work of God", adalah perkumpulan 
internasional bagi kaum Katolik. Organisasi ini kerap dinilai beraliran 
konservatif, yang mencari kesempurnaan agama Kristen secara personal dan 
berusaha menerapkan secara sungguh-sungguh (kaffah) ajaran-ajaran utamanya 
dalam pekerjaan dan kehidupan kemasyarakatan. 
   
  Opus Dei didirikan di Spanyol pada 1928, dan hingga kini memiliki 84.000 
anggota. 1.600 di antaranya adalah para pendeta di 80 negara. Organisasi ini 
menjadi pusat kontroversi dan syakwasangka baik di dalam maupun di luar 
kalangan Gereja Katolik. Perkumpulan yang didirikan oleh pendeta Katolik Roma 
Josemaría Escrivá ini dituduh mempromosikan agenda politik kelompok kanan dan 
disinyalir telah melakukan praktik pengultusan, perekrutan anggota dengan cara 
paksa, brainwashing terhadap anggota baru, dan memisahkan para anggotanya dari 
ikatan keluarga mereka.
   
  Opus Dei dikenal luas oleh kalangan masyarakat dunia melalui publikasi buku 
The Da Vinci Code. Popularitasnya juga mencuat lantaran para Paus terdahulu 
banyak yang memperdebatkan perihal "kanonisasi" pendiri organisasi ini. Dan, 
penemuan atas seorang mata-mata FBI, Robert Hanssen, sebagai anggota Opus Dei 
juga turut melambungkan ketenaran organisasi mesterius ini.
   
  Dengan kemampuan reportase investigasi yang dilakukan secara intensif untuk 
menguak tabir rahasia yang selama ini tertutup rapat, serta didukung dengan 
pengamatan panjang dan terpercaya atas Vatikan dari para pakar, John Allen 
akhirnya berhasil menyingkap fakta dan memisahkannya dari mitos-mitos tentang 
Opus Dei: ihwal penggunaan cambuk dan cilice; kekuatan dana Opus Dei yang 
sebenarnya; identitas para anggotanya yang berpengaruh di dunia politik, 
perbankan, dan pelbagai jabatan tinggi; serta seberapa besar kekuasaan nyata 
organisasi misterius ini.
   
  Setelah memperoleh akses tak terbatas pada wali gereja, yang memimpin 
organisasi dan pusat-pusat Opus Dei di seluruh dunia, Allen pun mendapat 
kesempatan luas untuk mewawancarai sejumlah anggota perkumpulan ini, terutama 
dengan para mantan anggota yang memiliki kedudukan sangat penting. Dari sinilah 
ia menyuguhkan gambaran terang mengenai pelbagai aktifitas, praktik, dan tujuan 
Opus Dei yang selama ini tersembunyi di balik tabir rahasianya.
   
  Dalam buku ini, Allen mengungkap kekuatan dahsyat yang dimiliki Opus Dei 
dalam menentukan kebijakan-kebijakan Vatikan. Ia juga memaparkan secara detail 
potret mengenai jaringan Opus Dei yang begitu luas di seantero jagad: para 
anggota yang menguasai posisi-posisi penting di ranah politik, perbankan, 
akademisi, serta bidang-bidang berpengaruh lainnya.
   
  Selama beberapa tahun, Opus Dei menjadi subjek bagi teori konspirasi dan 
spekulasi yang tak jelas ujung-pangkalnya. Informasi mengenai kebenaran 
organisasi ini terdengar samar-samar. Dan, buku Opus Dei ini merupakan dokumen 
yang memuat informasi sahih perihal organisasi kontroversial tersebut.
   
Mereka merupakan kekuatan terhebat Vatikan yang senantiasa melindungi Vatikan dari kekuatan musuh manapun. Saya menganggap kelompok ini sebagai saingan berat dari kelompok Organisasi Freemason. Opus Dei secara harafiah dapat diartikan sebagai 'Pekerjaan Tuhan'.
Menjelang tahun 1946, Opus Dei memperluas jaringannya ke Italia, Portugal dan Inggris. Pada tahun 1982, kelompok ini telah mengkonsolidasi kekuatannya yang begitu sukses sehingga Paus Yohanes Paulus II mengangkat kelompok ini sebagai agen pribadi dari Vatikan. Di kalangan publik pun tersebar rumor tentang pengaruh Opus Dei yang tidak semestinya, yang digunakan atas nama kepausan. Ketika Escriva (pendiri Opus Dei pada tahun 1028) diangkat menjadi santo pada tahun 2002, secara tidak langsung tindakan Paus telah mengkonfirmasikan rumor tersebut. Ketika Dan Brown memberikan prasangkanya mengenai 'pengikut Katolik yang sangat taat' ini, mata dunia hanya menganggapnya sebagai bumbu dalam novel fiksi dari Dan Brown. 'Fakta' yang menjadi pengantar novel Dan Brown menjadi sangat menarik perhatian akan laporan-laporan tentang 'cuci-otak, kekerasan dan praktek berbahaya yang disebut mereka sebagai 'penyangkalan badani', sekaligus memperhatikan kegiatan terakhir merka yang membangun Markas Besar mereka di Lexington Avenue, New York. Markas itu berada nun jauh dari tempat kelompok masyarakat sederhana ini dibentuk oleh Escriva di Madrid pada tahun 1028, saat ia menjadi imam Katolik yang sederhana. Jika anda sudah pernah menyaksikan versi film dari Da Vinci Code, anda mungkin masih ingat seorang albino yang kelihatan galak dan terlihat seperti haus darah. Nah! Mereka inilah yang merupakan pengikut dari organisasi Opus Dei. Opus Dei saat ini mengklaim telah memiliki lebih dari 85.000 anggota.
Praktek-praktek Opus Dei yang tertutup sering menimbulkan bayak spekulasi dari publik. Salah satu praktek ritual mereka yang membuat orang tercengang adalah seperti 'Menit Kepahlawanan' pada saat bangun tidur. Para anggota diminta untuk melompat dari ranjang, berlutut mencium lantai dan mengucapkan "serviam" yang diartikan sebagai "saya akan melayani". Selanjutnya adalah cara penyangkalan badani mereka seperti tidur di lantai, mandi air dingin dan tidak menyantap hidangan penutup saat makan malam. Cara penyangkalan badani yang ekstrim lainnya adalah dengan menggunakan alat-alat penyiksa diri seperti menggunakan cambuk yang dipukulkan ke bagian punggung atau pantat mereka sekali seminggu. Alat populer lainnya yang mereka gunakan adalah apa yang dinamakan Cilice. 
Cilice adalah sebuah rantai berpaku yang yang dikenakan disekeliling paha bagian atas selama dua jam setiap hari sehingga meninggalkan lubang-lubang kecil dalam daging. Bagi yang sudah menyaksikan film Da Vinci Code, saya rasa sudah mulai teringat akan gambaran yang dilukiskan dalam film itu. 
Salah satu praktek penyelamatan 'wajah Vatikan' yang dilakukan Opus Dei antara lain ketika pada November 1975. Saat itu Amerika Serikat sudah melegalkan aborsi sejak 3 tahun sebelumnya. Vatikan mulai menyiapkan sejumlah rencana dengan mengirim beberapa agen Opus Dei yang berpengaruh ke Gedung Putih (perlu dicatat bahwa Opus Dei memiliki anggota-anggota yang duduk dalam sektor vital di berbagai negara di dunia, seperti Ruth Kelly yang duduk dalam menteri dalam pemerintahan Inggris) untuk melakukan lobi guna membalikkan tren aborsi ini dan menyuarakan Pro Kehidupan. Hasilnya, enam hari kemudian dokumen penting NSM 200 (National Security Memorandum atau Memorandum Keamanan Nasional) yang sudah diterima presiden Ford yang berisi hasil-hasil penelitian yang memakan anggaran yang besar terhadap konsekuensi-konsekuensi dari kelebihan penduduk akhirnya dikubur. Lihat betapa mudahnya Vatikan mengendalikan dunia dari balik tembok-temboknya dengan bantuan Opus Dei.        
3. Freemason 
Freemasonry adalah organisasi Yahudi Internasional, sekaligus merupakan gerakan rahasia paling besar dan palling berpengaruh di seluruh dunia. Freemasonry terdiri dari dua kata yang di satukan. Free artinya bebas atau merdeka, sedangkan Mason adalah juru bangun atau pembangun. Tujuan akhir dari gerakan Freemason ini adalah membangun kembali cita-cita khayalan mereka, yakni mendirikan Haikal Sulaiman atau Solomon Temple.Tentang Bait Salomo ini sendiri banyak sumber yang mendefinisikan berlainan. Salah satu tafsir yang paling populer adalah, bahwa Bait Salomo berada di tanah yang kini di atasnya berdiri Masjid Il Aqsha. 
Mereka meyakini, tahun 1012 Sebelum Masehi (SM), Salomo membangun Bait Suci di atas Gunung Soraya di wilayah Palestina. Tapi pada tahun 586 SM, Raja Nebukhadnezar dari Babilonia menghancurkan Haikal Sulaiman ini. Tahun 533 SM, bangunan ini didirikan kembali oleh seorang bernama Zulbabil yang telah bebas dari tawanan Babilonia. Atas kebebasannya itulah, ia membangun kembali Bait Suci Salomon.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar